Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Alor, Mansur Bakri Samah, membawakan materi dalam pembinaan para guru dan pegawai di Sekolah Menengah Pertama Teologia Kristen (SMPTK) Parama Budi Reta. Kamis (24/04/2025) Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Sekolah SMPTK Parama Budi Reta.
Kakan Kemenagmengawali dengan menyampaikan refleksi tentang kehidupan guru yang sederhana dan memiliki penghasilan terbatas, namun memiliki berkat yang melimpah. Beliau menekankan bahwa membangun lembaga pendidikan bukanlah hal yang mudah, namun juga tidak sepenuhnya sulit. Kesulitan muncul ketika memikirkan tentang uang, namun segalanya menjadi mudah ketika kita menanamkan niat tulus dan ikhlas untuk menjadi guru.
“banyak orang menganggap kehidupan guru rendah karena penghasilannya yang terbatas, namun siapa tahu bahwa dalam kesederhanaan itu terdapat berkat yang berlimpah dan dalam membangun lembaga pendidikan itu memang dianggap susah-susah senang maka yang diperlukan adalah tanamkan niat yang tulus, kalau kita sudah tanamkan itu, yang sulit pun jadi mudah’
Kakan Kemenag juga menggambarkan kondisi perkembangan lembaga pendidikan di Alor yang berkembang pesat di bawah naungan Kementerian Agama. Beliau menyebutkan bahwa beberapa tahun belakangan, sejak tahun 2018, program pengembangan lembaga pendidikan keagamaan mulai dikucurkan dan berbagai lembaga pendidikan keagamaan mulai dibangun.
Alhamdulillah, di Alor ini kita telah melihat perkembangan yang signifikan. Dari tahun 80-an hingga awal tahun 2000-an, kita hanya memiliki SD, SMP, SMA, atau MI,MTs, dan MA. Namun, sejak tahun 2018, program pengembangan lembaga pendidikan keagamaan mulai dikucurkan dan kini kita memiliki lembaga pendidikan keagamaan seperti SMAK dan SMPTK,” ungkapnya.
Kakan Kemenag jga mengungkapkan rencana pendirian SMAK Negeri di Matap pada tahun 2024. Beliau menyebutkan bahwa prosesnya sudah dimulai dengan mengundang yayasan dan tuan tanah untuk melakukan proses penegrian. Beliau berharap bahwa SMAK Negeri di Matap ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengikuti jejaknya.
“”Harapan saya, SMAK Negeri di Matap ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengikuti jejaknya,” ungkapnya.
Kakan Kemenag menekankan bahwa membangun lembaga pendidikan memerlukan kekompakan dan kerja sama yang baik dalam kondisi apapun. Beliau menyampaikan bahwa dengan kekompakan dan kerja sama, lembaga pendidikan dapat berkembang dengan baik dan mencapai tujuannya.
“Dalam membangun lembaga pendidikan, kita harus kompak dalam kondisi apapun. Baik dalam situasi senang maupun susah, kita harus tetap sama-sama dan bekerja sama dengan baik, dan tulus” ungkapnya.
Kakan Kemenag juga menekankan pentingnya mengembangkan sifat maskulin dalam diri manusia, khususnya di lingkungan Kementerian Agama. Beliau menyampaikan bahwa Kementerian Agama berencana mengembangkan Kurikulum Cinta yang menekankan pada pembentukan karakter anak dengan nilai-nilai kasih sayang, gotong royong, dan toleransi.
Kakan Kemenag menceritakan kisah pengasingan Pahlawan Nasional Imam Bonjol sebagai motivasi bagi para guru dalam mengabdi. Beliau menekankan bahwa Imam Bonjol rela mengorbankan hawa nafsunya demi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kakan Kemenag melanjutkan dengan menekankan pentingnya mendidik anak dengan cara menggugah hati mereka, bukan hanya menyampaikan pengetahuan. Beliau berharap bahwa kurikulum cinta dapat membantu membentuk karakter anak-anak yang lebih baik.
Kakan Kemenag menutup amanatnya dengan menekankan pentingnya tugas guru dalam membentuk karakter anak-anak. Beliau menyatakan bahwa” guru memiliki tugas untuk menyentuh hati anak-anak setiap saat, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang terbaik.”
Dalam kesempatan ini, Kakan Kemenag juga menyampaikan beberapa program prioritas Kementerian Agama, termasuk menjaga kerukunan hidup antar umat beragama, kerukunan dengan pemerintah, dan menjaga interaksi dengan lingkungan sekitar. Beliau juga menyebutkan program penanaman Satu Juta Pohon yang telah dicanangkan sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Seksi Pendidikan Agama Philina E. M. Lanig, Pengawas Pendidikan Agama Kristen, Jeane Wyke Lay, staf seksi Pendidikan Agama Kristen, Yudin T. Nggebu, Kepala Sekolah SMPTK Parama Budi Reta, Semuel Dontonung, Ketua Komite, Dominggus Kawa, dan Anggota Pendiri Sekolah, Elon Masweni serta para Guru dan Pegawai SMPTK Parama Budi Reta.
Pewarta dan Foto grafer : Lukman NM