Beranda » Berita » Kakankemenag Tutup Workshop  Kurikulum Merdeka; Madrasah Al-Islamiyah Bampalola

Kakankemenag Tutup Workshop  Kurikulum Merdeka; Madrasah Al-Islamiyah Bampalola

Kalabahi (Kemenag) — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Alor, Mansur Bakri Samah, hadir dan menutup kegiatan Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran dan Merancang Projek dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Sabut (09/08/2025). Acara ini berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Islamiyah Bampalola, Desa Bampalola, Kecamatan Alor Barat Laut.

Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini mulai tanggal 7 hingga 9 Agustus 2025, diikuti oleh para guru dari MI dan MTs Al-Islamiyah Bampalola. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pendidik dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang relevan dan efektif, sejalan dengan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, diharapkan para guru dapat menerapkan kurikulum ini dengan lebih baik demi kemajuan pendidikan di madrasah.

Dalam sambutannya, Mansur Bakri Samah berharap agar ilmu dan keterampilan yang didapat selama workshop dapat diimplementasikan secara maksimal. Ia menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengaplikasikan Kurikulum Merdeka.

“Saya berharap, para guru dapat mengaplikasikan Kurikulum Merdeka ini dengan kreativitas dan inovasi. Modul pembelajaran yang telah disusun bukan hanya menjadi dokumen, tetapi alat yang efektif untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang menyenangkan dan berdampak bagi siswa,” ujarnya.

Dikesempatan ini, Mansur Bakri Samah juga menekankan pentingnya Kurikulum Cinta yang dicanangkan oleh Kementerian Agama. Ia menjelaskan bahwa kurikulum ini bukan hanya tentang transfer ilmu, melainkan juga menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan toleransi.

Pembinaan Remaja, Kakan Kemenag Alor Tekankan Pentingnya Akhlak dan Rendah Hati

“Kurikulum Cinta merupakan fondasi yang harus kita bangun bersama. Ini bukan hanya tentang kecintaan kepada Tuhan, melainkan juga cinta kepada sesama, lingkungan, dan bangsa,” ujarnya.

Dengan workshop ini, diharapkan para guru di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Al-Islamiyah Bampalola tidak hanya memiliki pemahaman yang kuat tentang Kurikulum Merdeka, tetapi juga menerapkan semangat Kurikulum Cinta. Melalui kombinasi keduanya, diharapkan proses belajar mengajar dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang peduli, penuh kasih sayang, dan toleran, demi kemajuan pendidikan di Madrasah.

Pengawas Madrasah, Israfil Safri Iho dan Rahmatiah Dusu, serta para Kepala Madrasah dari MI dan MTs Al-Islamiyah Bampalola turut hadir dalam acara penutupan workshop tersebut.

Pewarta             : Lukman NM

Photografer       : BK

Berita Terkait